Thursday, August 25, 2011

Kepiting Terbesar Di Dunia


Inilah kepiting terbesar di dunia,Crabzilla, yang memiliki panjang capit hingga 5 meter dan berasal Lautan Pasifik.
Kepiting itu kemudian dikirim ke Inggris dan saat ini disimpan di National Sea Life Centre di Birmingham. Kepiting ini biasa ditemukan di lautan kedalaman 300 meter, dan rata-rata ukuran tubuhnya mencapai 4 meter. Di lautan dalam, kepiting jenis ini biasanya agresif dan memangsa sesamanya. Kurator di National Sea Life Centre, Graham Burrows, mengatakan ukuran tubuh Crabzilla masih mungkin membesar






__________________

Thursday, August 18, 2011

Foto Kucing Tidur Habis Lembur




Santai Aja yang punya motor kan lagi ga ada...


Pokoknya gw harus tetap tidur...


Ga peduli mo hujan, panas gw harus tetap intirahat...



Grrrrrrrr   ... mimipi indah..

Ini Hotel Luar Angkasa Buatan Rusia

Adu tanding antara angkasa luar antara Amerika Serikat dan Uni Soviet telah lama berakhir. Namun Rusia, pecahan terbesar Uni Soviet, melanjutkan tradisi penjelajahan langit. Sebuah perusahaan swasta di negara tersebut bahkan berencana membangun hotel pertama di luar angkasa.

Hotel luar angkasa Rusia 1 (Orbital Technologies)
Hotel luar angkasa Rusia 3

Rencana pembangunan hotel di luar Bumi -- 217 mil dari Bumi -- itu diumumkan  15 Agustus 2011 lalu. Hotel tersebut bisa melayani tujuh tamu dalam empat kabinnya. Tiap kabin memiliki jendela besar, agar para tamu bisa memandang Bumi yang kebiruan dan berotasi.

Jangankan tinggal, menuju ke hotel tersebut adalah sebuah petualangan. Butuh waktu dua hari mengangkasa menggunakan roket Soyuz. Ini tentu saja menjadi perjalanan liburan yang supermahal. Lima hari menginap, tamu harus merogoh kantong dalam-dalam, antara 100 ribu sampai 500 ribu poundsterling.

Hotel atau stasiun luar angkasa komersial ini belum punya nama. Rencananya ia akan dioperasikan mulai tahun 2016. Menurut pembuatnya, stasiun itu akan jauh lebih nyaman dari pada Stasiun Luar Angkasa Internasional yang digunakan para astronot dan kosmonot.

Dalam kondisi non-gravitasi, para pengunjung bisa memilih, tidur secara horizontal atau vertikal. Sementara, air mandi akan diatur sedemikian rupa agar tidak mengalir ke tempat yang tak seharusnya. Sebab, tanpa gravitasi, air bisa mengalir ke segala arah. Sementara di stasiun luar angkasa, para penghuninya harus membersihkan diri dengan spons mandi.
Hotel luar angkasa Rusia 2

Para wisatawan tajir yang mampu membayar akan didampingi kru berpengalaman yang bertugas menghangatkan makanan -- yang disiapkan di Bumi dan dikirimkan ke hotel itu menggunakan roket.

Pengelola hotel ruang angkasa berencana menyajikan makanan yang lebih baik: daging pipi sapi dan jamur liar, kedelai tumbuk, sup kentang, dan makanan penutup, plume compote. Alih-alih makanan beku seperti yang dikonsumsi para astronot dan kosmonot.

Es teh, air mineral, dan jus buah juga akan disediakan. Namun, konsumsi alkohol dilarang keras. Sementara, penyiraman toilet akan menggunakan udara, bukan dengan air.

Semua limbah yang dihasilkan akan didaur ulang. Demikian pula dengan udara -- yang akan disaring untuk menghilangkan bau dan bakteri, lalu dikembalikan ke kabin.

Sergei Kostenko, kepala eksekutif Orbital Technologies yang akan membangun hotel itu, menjamin tempat rekreasi yang mereka bangun tidak akan mengingatkan pada Stasiun Luar Angkasa Internasional. "Sebuah hotel harus nyaman dan dimungkinkan melihat Bumi melalui jendera besar," kata dia, seperti dimuat Daily Mail.

Tak sembarang orang bisa singgah di hotel ini. "Hotel ini ditujukan untuk para jutawan dan orang yang bekerja di perusahaan swasta yang ingin melakukan penelitian di luar angkasa.'

Para tamu juga dimungkinkan untuk menjadi tuan rumah bagi tamu tak terduga. Perusahaan berencana mengoperasikan hotel itu sebagai lokasi penyelamatan darurat bagi astronot Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengalami krisis. (eh)
Hotel luar angkasa Rusia 4

Monday, August 15, 2011

Inilah Akhir Perdebatan Punahnya Dinosaurus



Palaeontologis di seluruh dunia akhirnya bisa mengakhiri perdebatan sengit selama 30 tahun terakhir seputar teori yang menyebabkan punahnya dinosaurus dari muka Bumi.

Sejauh ini, ada dua teori bagaimana punahnya dinosaurus. Teori pertama, dinosaurus sudah punah secara bertahap jauh sebelum hantaman batu raksasa pada planet ini sekitar 65 juta tahun lalu. Penyebabnya adalah pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut.

Teori kedua menyebutkan, meteor yang jatuh di Semenanjung Yucatan, di kawasan tenggara Meksiko itulah yang memicu kepunahan massal. Meteor ini menyebabkan kebakaran raksasa, melontarkan serpihan debu ke langit dan memblokir sinar matahari selama ratusan juta tahun.

Akibat hantaman meteor berukuran lebar sekitar 15 kilometer itu, muncul lubang selebar sekitar 200 kilometer. Pasir, debu dan material lain yang terlontar ke angkasa kemudian jatuh tersebar di permukaan bumi dan menghasilkan lapisan yang disebut dengan K-T boundary (lapisan yang menandai batas era Cretaceous dan  the Tertiary).

Sepotong tanduk dinosaurus bisa menjawab perdebatan seputar apakah dinosaurus darat masih ada saat asteroid itu menabrak Bumi, 65 juta tahun lalu. Tanduk berukuran 45 sentimeter, kemungkinan milik seekor triceratops itu ditemukan di kawasan Hell Creek, Montana, Amerika Serikat.

Penemunya adalah Tyler Lyson, ketua tim peneliti dari Yale University. Ia menyebutkan, spesimen yang ditemukan itu berada hanya 13 sentimeter di bawah lapisan material yang disebabkan oleh tumbukan meteor. “Ini membuatnya menjadi fosil dinosaurus termuda yang pernah ditemukan,” ucap Lyson, seperti dikutip dari ABC, 13 Juli 2011.

Lyson menyebutkan, karena tanduk itu ditemukan di batu lumpur, kemungkinan jarak antara usia fosil itu dengan tumbukan asteroid bisa berselisih hanya 1 tahun saja. “Fosil ini menunjukkan bahwa dinosaurus non avian atau dinosaurus darat setidaknya masih hidup saat meteor menabrak Bumi,” kata Lyson.

Lyson menyadari bahwa penelitiannya tidak sepenuhnya membantah proses pemunahan bertahap. Akan tetapi ia yakin bahwa temuannya membantah salah satu teori yang menyebutkan bahwa dinosaurus lebih dulu punah sebelum hujaman asteroid.

Seperti diketahui, teori seputar punahnya dinosaurus akibat diperkenalkan 30 tahun lalu. Sejak itu, muncul perdebatan seputar apakah dinosaurus darat punah sebelum tabrakan terjadi. Temuan terbaru ini sendiri dipublikasikan di jurnal Biology Letters dari Royal Society. 



Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/232915-kelar--perdebatan-seputar-punahnya-dinosaurus

Singa Berselera Makan Manusia Setelah Purnama


Mayoritas serangan terjadi sekitar waktu Magrib hingga pukul 10 malam.
Ternyata selera makan singa Afrika terhadap daging manusia semakin besar, setelah terjadinya bulan purnama (full moon). Hal itu terungkap dari riset terbaru yang dipublikasikan di jurnal online Public Library of Science ONE. 
Riset ini meneliti 500 kasus serangan singa Afrika terhadap manusia, yang terjadi di pedesaan di Tanzania antara 1988 dan 2009. Dari hasil riset, ternyata lebih dari dua per tiga korban manusia yang disergap si raja hutan, dibunuh dan dimakan.
Mayoritas serangan terjadi sekitar waktu Magrib (saat matahari terbenam) hingga pukul 10 malam, di saat bulan sudah tidak lagi menunjukkan cahaya yang terang. 
Seperti dikutip dari Sidney Morning Herald, waktu paling berbahaya bagi manusia adalah ketika jam-jam aktif singa setelah matahari terbenam, terutama saat hari-hari setelah bulan purnama.  
 Pola itu ditemukan ketika para peneliti mengkategorikan serangan-serangan berdasarkan fase bulan. Sepertiga serangan lebih sering terjadi selama paruh terakhir siklus hari, di mana hanya ada sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada cahaya bulan. 
"Bahaya menurun di malam-malam di mana bulan semakin terang, dengan jumlah serangan yang sangat sedikit terjadi pada malam-malam sebelum bulan purnama," tulis jurnal hasil penelitian tersebut.
Setelah bulan purnama lewat, bahaya meningkat ketika singa yang lapar beroperasi di tengah gelap, pada malam-malam sisa siklus bulan. Serangan singa juga akan meningkat selama musim hujan ketka bulan tertutup oleh awan.



Gurame Kecanduan Coklat

 Staf aquarium berhasil menyapih seekor ikan gurame yang kecanduan cokelat dan membuatnya mengonsumsi makanan yang lebih sehat bagi ikan sebangsanya. Sebelumnya, gurame yang malang itu selalu diberi makan Kit Kat oleh pemiliknya.

Awalnya, staf dari Sea Life London Aquarium bingung oleh kelakuan ikan berbobot seberat 4 kilogram itu yang menolak untuk makan sampai akhirnya mereka mendapati bahwa ikan itu tidak pernah diberi makan apapun selain cokelat.

Tim pengamat kemudian memadatkan serpihan Kit Kat ke dalam anggur agar Gary, gurame berukuran panjang 40 centimeter itu mau ‘beristirahat’ dari pola makannya yang biasa.

“Saya tidak pernah mendengar ikan diberi makan cokelat, apalagi dibesarkan sepenuhnya dengan makanan itu,” kata Rebecca Carter, petugas yang ditugaskan untuk menangani Gary, seperti dikutip dari Sky News, 7 Agustus 2011.

Carter menyebutkan, gurame umumnya memakan buah. “Tetapi untungnya Gary tidak tampak mengalami penyakit akibat kecanduan cokelat,” ucapnya. “Akan tetapi, kami tidak merekomendasikan pemilik ikan untuk memberi makan makanan seperti ini,” ucapnya.

Sayangnya, Gary bukanlah satu-satunya hewan yang memiliki pola hidup yang aneh diserahkan ke pusat penangkaran hewan itu oleh pemiliknya.

Di dekat kandang Gary, tinggal Ed, seekor ikan lele yang memutuskan untuk bersikap seperti kucing. Ed hanya mau makan makanan yang disuapi dengan tangan ke mulutnya dan sambil ditepuk-tepuk kepalanya. Ed juga belajar menyerang ikan lain yang berupaya mencuri makanannya.

Staf aquarium menyebutkan, pola makan Gary dan Ed yang aneh merupakan masalah yang serius. “Banyak orang yang tidak melakukan penelitian terlebih dulu saat mereka akan memelihara ikan. Akhirnya, mereka tidak mampu merawat mereka dengan baik,” kata Carter.

”Kami senang bisa memberikan tempat bagi Gary, tetapi faktanya, kami tidak punya tempat yang cukup luas untuk menampung banyaknya permintaan pemilik hewan yang ingin menyerahkan peliharaannya,” ucap Carter.



Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/238853-kasihan--gurame-ini-kecanduan-cokelat