Lahore, Sedikitnya 100 pasien sakit jantung di Lahore, Pakistan meninggal setelah mengonsumsi obat gratis yang diberikan di rumah sakit pemerintah. Setelah diselidiki, beberapa obat jantung buatan pabrik lokal terkontaminasi racun mematikan.
Kematian 100 pasien sakit jantung dalam 3 pekan terakhir dipicu oleh obat jantung yang juga diberikan pada 40.000 pasien lain yang sedang dirawat di sejumlah rumah sakit milik pemerintah. Sejauh ini, masih ada 250 pasien yang terkena dampak racun dan masih menjalani perawatan ekstra.
Pejabat kementerian Kesehatan setempat, Shahbaz Sharif mengatakan pemilik 3 perusahaan farmasi lokal yang memproduksi obat jantung beracun itu kini telah ditahan. Jika terbukti bersalah, maka para pemilik perusahaan bisa terancam hukuman serius.
Sampel obat gratis yang diyakini mengandung racun mematikan telah dikirim ke sejumlah laboratorium di Lahore, London dan Paris. Hingga kini memang belum diketahui pasti kandungan apa yang ada di dalamnya sehingga menyebabkan banyak korban berjatuhan.
Dugaan kuat bahwa para pasien meninggal akibat keracunan obat jantung didasari pada data medis yang menunjukkan bahwa seluruh pasien sedang mengonsumsi obat-obat tersebut. Awalnya sempat dikira demam berdarah, sebab gejalanya hampir sama yakni demam tinggi dan terjadi hanya 3 bulan sejak terjadinya pandemi demam berdarah di wilayah itu.
Obat-obat gratis yang diberikan pada para pasien sakit jantung di Lahore didistribusikan sejak 15 Desember 2011 dan diperkirakan telah dikonsumsi oleh 40.000 pasien. Kasus kematian pertama yang terkait obat tersebut dilaporkan pada akhir Desember 2011.
Sementara itu ketua asosiasi pengusaha farmasi Pakistan, Nisar Chaudhry mengatakan sejumlah perusahaan lokal secara sukarela telah menarik obat jantung buatannya.
Dikutip dari Paktribune, Jumat (27/1/2012), kelima obat yang ditarik adalah sebagai berikut:
Sumber : Detik.com
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Komen...