Kemenangan 2 - 0 Real Madrid atas Levante di Santiago Bernabeu, dini hari tadi, punya arti penting bagi Jose Mourinho.Entrenador asal Portugal ini telah sembilan tahun tak terkalahkan di partai kandang.
Mourinho tak terkalahkan saat bermain di kandang dengan empat tim berbeda. Dari 2002, sejak melatih FC Porto, Chelsea, Inter Milan hingga saat ini bersama Madrid, Mourinho tak pernah kalah pada pertandingan kandang di liga.
Terakhir kali Mourinho mengalami kekalahan pada laga kandang pada 23 Februari 2002 silam. Saat itu, Porto dikalahkan 3-2 oleh Beira Mar di Liga Portugal. Bahkan andai Porto tak bermain dengan sembilan pemain saat itu setelah dua pemainnya di usir, mungkin Mourinho lebih lama lagi tak merasakan kekalahan kandang.
Mourinho tak terkalahkan saat bermain di kandang dengan empat tim berbeda. Dari 2002, sejak melatih FC Porto, Chelsea, Inter Milan hingga saat ini bersama Madrid, Mourinho tak pernah kalah pada pertandingan kandang di liga.
Terakhir kali Mourinho mengalami kekalahan pada laga kandang pada 23 Februari 2002 silam. Saat itu, Porto dikalahkan 3-2 oleh Beira Mar di Liga Portugal. Bahkan andai Porto tak bermain dengan sembilan pemain saat itu setelah dua pemainnya di usir, mungkin Mourinho lebih lama lagi tak merasakan kekalahan kandang.
Sejak itu, Mourinho tak lagi merasakan pahitnya kalah di depan pendukungnya sendiri. Catatan menawan itu bahkan tak bisa disamai pelatih sekelas Sir Alex Ferguson sekalipun. Hal itu pula yang membuat Mourinho dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia.
Pujian kepada Mourinho juga berdatangan. David Pleat, mantan pemain dan pelatih yang saat ini menjadi komentator sepakbola kondang memuji ketelitian seorang Mourinho.
"Mourinho sangat teliti dalam persiapan dan metodenya. Dia memimpin langsung sesi latihan dan tak meninggalkan pemain. Karena itu pemain-pemainnya selalu mempunyai keyakinan besar kepadanya," ujar Pleat.
"Dia dapat menaikan kepercayaan diri pemain yang membuat mereka tidak takut saat bertanding," tambahnya.
Pujian juga diberikan seorang Michael Cox. Editor kondang ini lebih memuji kemampuan Mourinho dalam meracik strategi timnya dengan melihat kualitas dan potensi pemain-pemainnya.
"Mourinho selalu mempunyai dua formasi primer dan punya kemampuan untuk memadukan keduanya secara cepat dan tanpa celah. Di Chelsea dan Porto ia punya formasi 4-3-1-2 dan 4-3-3. Di Inter dan sekarang Madrid ia menggunakan 4-3-1-2 dan 4-2-3-1," ujar Cox.
Jika dihitung, Mourinho tak terkalahkan di 147 laga kandang di mana sebanyak 122 laga berhasil dimenangkan tim-tim Mourinho. Dalam 147 laga kandang itu, tim-tim Mourinho berhasil mencetak 331 gol dan hanya kemasukan 87 gol.
Pujian kepada Mourinho juga berdatangan. David Pleat, mantan pemain dan pelatih yang saat ini menjadi komentator sepakbola kondang memuji ketelitian seorang Mourinho.
"Mourinho sangat teliti dalam persiapan dan metodenya. Dia memimpin langsung sesi latihan dan tak meninggalkan pemain. Karena itu pemain-pemainnya selalu mempunyai keyakinan besar kepadanya," ujar Pleat.
"Dia dapat menaikan kepercayaan diri pemain yang membuat mereka tidak takut saat bertanding," tambahnya.
Pujian juga diberikan seorang Michael Cox. Editor kondang ini lebih memuji kemampuan Mourinho dalam meracik strategi timnya dengan melihat kualitas dan potensi pemain-pemainnya.
"Mourinho selalu mempunyai dua formasi primer dan punya kemampuan untuk memadukan keduanya secara cepat dan tanpa celah. Di Chelsea dan Porto ia punya formasi 4-3-1-2 dan 4-3-3. Di Inter dan sekarang Madrid ia menggunakan 4-3-1-2 dan 4-2-3-1," ujar Cox.
Jika dihitung, Mourinho tak terkalahkan di 147 laga kandang di mana sebanyak 122 laga berhasil dimenangkan tim-tim Mourinho. Dalam 147 laga kandang itu, tim-tim Mourinho berhasil mencetak 331 gol dan hanya kemasukan 87 gol.
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Komen...